Munculnya nama para tokoh dalam bursa calon presiden membuat kontestasi Pilpres 2024 terasa semakin dekat
Kontestasi Pemilihan Umum Presiden tahun 2024 sudah di depan mata. Kendati wacana penundaan pemilu terus bergulir, namun nyatanya sejumlah lembaga survei terus aktif merilis sejumlah nama yang kerap kali masuk dalam bursa Calon Presiden Republik Indonesia.
Figur yang masih menjadi ‘top of mind’ publik antara lain Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Ketua DPR RI Puan Maharani, hingga Menteri BUMN Erick Thohir.
Munculnya nama para tokoh tersebut dalam bursa calon presiden membuat kontestasi Pilpres 2024 terasa semakin dekat. Bisnis konsultan politik pun menjadi sebuah bisnis potensial di tahun pemilu tersebut karena di tahun yang sama pemilu legislatif dan pilkada juga akan diselenggarakan secara serentak oleh KPU RI.
Di Indonesia konsultan politik umumnya merupakan lembaga survei yang berdiri pasca pemilu 1999.
Pada pemilu serentak di tahun 2024 Indonesia menghadapi fenomena yang sedikit berbeda. Bonus demografi membuat pemilih akan dikuasai oleh generasi milenial dan generasi Z, di mana jumlah mereka bisa mencapai 35 % – 40 % dari total DPT (Daftar Pemilih Tetap). Hal ini tentu membuat kampanye kreatif menjadi alternatif kampanye yang diharapkan dapat memikat hati pemilih, khususnya dari kalangan milenial dan gen z.
Kebutuhan akan kampanye kreatif dan narasi politik yang mudah dipenetrasikan dengan voters milenial dan gen z membuat Ethical Politics salah satu Konsultan Politik Digital pertama di Indonesia yang berdiri sejak Februari 2018 lalu memutuskan untuk fokus ke layanan kampanye kreatif.
Kampanye kreatif yang menjadi fokus layanan Ethical Politics ialah konten video baik iklan politik, maupun social movement atau aktivasi gerakan sosial, hingga pembuatan jingle untuk pemilihan umum juga event-event politik. Hal ini sejalan dengan spirit voters yang diyakini banyak dipengaruhi oleh apa yang ada di media sosial.
“Kami melihat digitalisasi yang tumbuh pesat di Indonesia dibarengi dengan demografi menjadi blue ocean yang belum banyak dimainkan oleh konsultan politik sebelumnya,” ujar Hasyibulloh Mulyawan Direktur Eksekutif Ethical Politics, Rabu (12/5/2022).
Ia menambahkan bahwa porsi DPT yang dikuasai oleh generasi millennial dan gen z membuat konten kampanye harus lebih kreatif dan sederhana, namun berisi tanpa mengurangi esensi atau makna peran politik yang ingin disampaikan oleh kandidat.
“Justru dengan adanya bonus demografi millennial dan gen z, sudah saatnya kita beradu gagasan dan kreatifitas untuk dapat mengemas pesan politik dan kampanye agar dapat diterima publik,” tambahnya.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber, jasa konsultan politik berkisar di atas Rp100 Juta hingga miliaran rupiah bergantung pada skup pekerjaan konsultan politik tersebut, apakah hanya menangani Survei, pendampingan debat kandidat, hingga terjun bersama tim sukses kandidat untuk melakukan lobi-lobi politik.[]
Sumber: Akurat.co